SSH WARNING REMOTE HOST IDENTIFICATION HAS CHANGED!

 
A. Pengertian
SSH (Secure Shell) sebuah protokol jaringan kriptografi untuk komunikasi data yang aman, login antarmuka baris perintah, perintah eksekusi jarak jauh, dan layanan jaringan lainnya antara dua jaringan komputer. Ini terkoneksi, melalui saluran aman atau melalui jaringan tidak aman, server dan klien menjalankan server SSH dan SSH program klien secara masing-masing. Protokol spesifikasi membedakan antara dua versi utama yang disebut sebagai SSH-1 dan SSH-2.

Aplikasi yang paling terkenal dari protokol ini adalah untuk akses ke akun shell pada sistem operasi mirip Unix, tetapi juga dapat digunakan dengan cara yang sama untuk akun pada Windows. Ia dirancang sebagai pengganti Telnet dan protokol remote shell lainnya yang tidak aman seperti rsh Berkeley dan protokol rexec, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks, membuat mereka rentan terhadap intersepsi dan penyingkapan menggunakan penganalisa paket. Enkripsi yang digunakan oleh SSH dimaksudkan untuk memberikan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman, seperti Internet.

B. Latar belakang
Sebelumnya kita telah melakukan remote dengan IP yang sama dengan server yang berbeda


C. Tujuan
Melakukan konfigurasi jarak jauh dengan remote ssh dan mengatasi masalah SSH WARNING REMOTE HOST IDENTIFICATION HAS CHANGED!.

D. Alat dan Bahan
Server
Jaringan
laptop untuk remote

E. Jangka waktu pelaksanaan
1 menit

F. Tahap Pelaksanaan
Sebelumnya kita telah meremote server dengan IP 192.168.30.2 lihat disini dan bila kita mengistall server lagi dengan hostname dan alamat yang sama dan dengan laptop remote yang sama maka akan terjadi permasalahan seperti dibawah ini
WARNING : REMOTE HOST IDENTIFICATION HAS CHANGED! itu disebabkan karena remote yang lalu tersimpan dan harus hapus terlebih dahulu sebelum memasukan ip yang sama dengan server yg berbeda.

 caranya dengan perintah # ssh-keygen -f "/home/zeedge/.ssh/known_hosts" -R 192.168.30.2

 Lalu kita coba lagi meremote server yang tadi terjadi problem dan hasilnya kita bisa meremotenya.

G. Kesimpulan
Sangan mudah menggunakan opensource karena bila terjadi permasalahan maka akan diberitahukan letak permasalahannya dan bahkan diberi tahu cara menyelesaikannya seperti tadi dikatakan kita sudah pernah meremote dengan ip itu tetapi dengan server yang berbeda maka diharuskan meremove yang lama dan kita diberitahu cara untuk removenya langsung "remove with:".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi VLAN dengan PPPoE pada Mikrotik (Client)

Konfigurasi Wireless Bridging Mikrotik (Station Bridge)

PPPoE melalui Wireless di Mikrotik (Client)